“Mrono korona; mréné mêrana. Aku kudu ke mana?” Jika diartikan dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, kalimat tersebut berbunyi: “Ke sana korona; di sini merana. Saya mesti ke mana?”
Ini adalah cerita mengenai dilema pandemi. Keduanya merupakan pergulatan: yang satu di luar dan yang lain di dalam. Jika melangkah keluar, mereka yang telah mengawasi sudah siap menyerang. Namun, jika menetap di dalam, entah apakah raga dan jiwa mampu untuk bertahan. Mencoba untuk terus berkata ‘aku rapopo‘ di saat kenyataannya diri kalut tak keruan. Tak jauh berbeda, ke sana dan di sini sama-sama membuat merana. Jadi, saya mesti ke mana?
Share